Prestasi
Guru Berprestasi
|
TestimoniSaya sangat bangga menjadi salah satu guru di SMP Negeri 1 Sigumpar ini. Terlebih ketika murid-murid SMP Negeri 1 Sigumpar berhasil maju hingga tingkat nasional di LKIR 2013 lalu. Dan kami tidak minder atau berkecil hati sedikit pun meskipun murid-murid kami adalah peserta yang paling muda di antara seluruh peserta LKIR. Peserta lainnya merupakan siswa SMA dan mahasiswa. Justru kami bangga ketika kami juga mampu menjadi satu-satunya finalis yang berasal dari Sumatera Utara. Kami berhasil maju ke tingkat nasional mengalahkan 1260 karya ilmiah se-Indonesia. Yang disayangkan adalah ketika siswa kami hanya berhasil mendapat peringkat 4. Apabila kami mampu mendapat posisi 3 besar, maka penelitian kami akan berlanjut sampai ke USA. Namun, hal itu sudah menjadi prestasi yang sangat membanggakan sekolah ini, terlebih mengharumkan provinsi Sumatera Utara di bidang penelitian. Pada dasarnya, kedua siswi kami ini memang jenius dan kreatif. Mereka adalah Meilinda Simangunsong dan Melda Simanjuntak. Saya berharap akan semakin banyak siswa/siswi SMP Negeri 1 Sigumpar yang akan mengikuti jejak kedua siswi kami tersebut. Walaupun penelitian kami tidak sampai ke USA, kami tetap mengupayakan agar penelitian siswi kami ini dapat berguna bagi masyarakat sekitar sekolah. Jadi, kami memperkenalkan produk hasil penelitian kami kepada masyarakat sekitar yang mayoritas adalah petani. Produk kami berupa pembasmi hama alami dengan daun Kipahit sebagai bahan dasarnya. Produk ini telah teruji dan sudah menguntungkan warga petani sampai Rp 100 juta untuk 1 kecamatan. Hal ini sangat disyukuri oleh para petani di sekitar kecamatan sekolah kami. Mereka tidak pernah membeli pestisida lagi. Mereka mampu membuatnya sendiri karena memang bahan utamanya ada di sekitar lahan pertanian sendiri. Sangat mudah untuk mendapatkan daun Kipahit yang selama ini menjadi hama di lahan pertanian warga. Petani mengaku bahwa setelah mengetahui hasil penelitian siswi SMP Negeri 1 Sigumpar tersebut, daerah mereka jadi tidak jorok lagi, hama keong mas di lahan mereka berkurang bahkan mati. |